375 Mahasiswa Fakultas Tarbiyah Mengikuti Yudisium
- Diposting Oleh Admin Web Fakultas Tarbiyah
- Rabu, 26 Juni 2019
- Dilihat 77 Kali
Pamekasan — Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Madura menggelar yudisium pertama pada hari Kamis, 27 Juni 2019. Acara Yudisium Semester Genap Tahun Akademik 2018/2019 mengangkat tema Menjadikan Sarjana Pendidikan yang Religius & Kompetitif Berbasis Nilai Profetik. Acara tersebut berlangsung di Auditorium IAIN Madura dan dihadiri oleh 375 mahasiswa yang telah dinyatakan lulus. Dengan rincian, Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) 147 lulusan, Pendidikan Bahasa Arab (PBA) 41 lulusan, Tadris Bahasa Inggris 102 lulusan, Managemen Pendidikan Islam (MPI) 69 lulusan, Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) 4 lulusan, dan Tadris Bahasa Indonesia (TBIN) 12 lulusan.
Predikat lulusan terbaik dala yudisium perdana dan pertama di IAIN Madura, Fakultas Tarbiyah diraih oleh Ach. Habibi El-Kafi, S.Pd., mahasiswa Managemen Pendidikan Islam (MPI) dengan IPK 3,75. Usaha yang gigih, tekad, dan tantangan sejak kecil yang membuatnya meraih IPK tertinggi se-Fakultas Tarbiyah. “Ini luar biasa. Acara pertama dan perdana. Harapan saya ketika teman-teman tidak harus lepas dari IAIN Madura, meskipun telah dinyatakan lulus. Tetapi harus dapat mengontrol, membimbing, dan memberikan kontribusi kepada kampus untuk meningkatkan kualitas pendidikan di IAIN Madura,” tutur Habibi.
Sebagai prodi yang mampu meluluskan mahasiswa terbaik pada yudisium kali ini, Prodi PAI juga menyumbangkan mahasiswa peraih IPK tertinggi di Fakultas Tarbiyah. Dinul Khoyyimah, S.Pd., mahasiswa dari Bangkalan juga menaruh kesan mendalam ketika mendapat anugerah tersebut. Sudah menjadi targetnya untuk terus berprestasi dan fokus pada dunia akademik. Menurut Dinul, “Yudisium ini bukanlah akhir dari suatu perjalanan, tetapi ini adalah awal untuk memulai perjalanan baru dengan bekal yang telah di bawah.”
Dalam yudisium tersebut, Dekan Fakultas Tarbiyah, Dr. H. Atiqullah, S.Ag., M.Pd. mengucapkan selamat kepada mahasiswa yang telah dinyatakan lulus setelah melewati serangkaian aktivitas akademik. Ada beberapa mahasiswa yang mampu melewati dunia perkuliahan dengan estimasi 3,5 tahun. Ada juga mahasiswa yang harus menempuh 14 semester. Namun bukan itu yang menjadi esensi suatu proses. “Mahasiswa adalah orang yang berprestasi di bidangnya dan harus memberikan kontribusi nyata pada kehidupan masyarakat,” ucap Dr. H. Atiqullah, S.Ag., M.Pd.
Selain itu, beliau juga menyampaikan keprihatinan kepada mahasiswa yang lulus di era distrupsi ini. Pendidikan dan digitalisasi membuat arus informasi dan pengetahuan berjalan begitu cepat. Mahasiswa dimudahkan dengan segala aspek kognitif dan psikomotor. Namun, aspek afektif tentu tidak dapat dilepaskan dari peran guru. Hal itulah yang membuat seorang guru harus bisa menjadi revolusioner, fasilitator, mentor, dan inspirator.
Dekan Fakultas Tarbiyah juga menyampaikan agar mahasiswa yang telah dinyatakan lulus untuk meneladani sifat profetik Rasulullah SAW. Mahasiswa harus memiliki sifat sidiq, amanah, tablig, dan fatonah. “Jika empat hal itu dikuasai oleh mahasiswa, maka tak akan sulit khususnya untuk para pendidik dan tenaga kependidikan untuk berkarir di masyarakat,” ucap Dekan Fakultas Tarbiyah.
Di akhir rangkaian yudisium tersebut, ditutup oleh sambutan Rektor IAIN Madura yang diwakili oleh Wakil Rektor III, Dr. H. Mohammad Hasan, M.Ag. Dalam sambutan tersebut, beliau menyampaikan selamat, bangga, dan turut berbahagia kepada mahasiswa yang telah melalui rangkaian kegiatan akademik dan puncaknya pada hari ini dinyatakan lulus. Beliau berharap mahasiswa dapat bersaing di zaman digital ini dengan nilai keimanan dan ketakwaan yang di atas rata-rata. Hal itu akan mampu mengaktualisasi ilmu di masyarakat. Di akhir sambuan, Dr. H. Mohammad Hasan, M.Ag. menyampaikan agar mahaswa memiliki tempat yang layak dan sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni dan menjadi seorang yang professional dan bermartabat di masyarakat. (ANE).