FGD BEST PRACTICE KODE ETIK DAN KEMAHASISWAAN
- Diposting Oleh Admin Web Fakultas Tarbiyah
- Rabu, 26 November 2025
- Dilihat 7 Kali
Senin, 24 November 2025, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) UIN Madura menghadirkan praktisi dan akademisi, Hera Wahyuni dari Sidoarjo. Akademisi Ketua UPA UTM Madura ini berbagi riset dan tips kemahasiswaan bersama Tim Kode Etik Fakultas. Hadir pula dalam acara tersebut Rektor, Wakil Rektor 1, dan Wakil Rektor 2 UIN Madura.
“Dalam beberapa tahun terakhir kampus kita mengedepankan defensive approach bagi penanganan kemahasiswaan. Saya kira ini perlu ditindaklanjuti dengan riset-riset penting, apakah penangananan seperti ini penting dan lebih dikedepankan pada masa yang akan datang. Silahkan nantinya wadek 3 menindaklanjuti ya. Sambil kita belajar pada kampus-kampus lain di Madura,” demikian Dr. Saiful Hadi, M.Pd. dalam amanatnya.
Sementara Dekan Fakultas Tarbiyah, Prof. Dr. Siswanto melaporkan peserta FGD yang terdiri dari dosen, koorprodi dan sekprodi. “Dosen dan civitas akademika lainnya, termasuk koorprodi dan sekprodi merupakan patner mahasiswa dalam menyelesaikan masalah-masalah akademiknya. Mari kita belajar pada Ibu Hera dengan beberapa model dan praktis tentang penanganan kasus-kasus,” demikian Siswanto dalam sambutannya.
Acara yang dimoderatori oleh Wadek 3 Fakultas Tarbiyah, Fathol Haliq memulai dengan perkenalan narasumber dan peserta. Acara yang gayeng dengan beberapa teori dan praktis ini menghadirkan pula kasus-kasus.
Hera Wahyuni memaparkan beberapa kasus mahasiswa. Masalah-masalah ini menjadi problem bersama yang berbeda-beda mulai dari cara memahami masalah, indentifikasinya sampai pada bagaimana menangani masalah kemahasiswaan tersebut. Berbeda cara pandang juga akan berbeda bagaimana penangannnya. Adalah cara pandang positif yang lebih dikedepankan bagaimana mahasiswa tetap memiliki semangat dan kepekaan belajar. Cara pandang ini dianggap bagian terbaik karena mahasiswa diharapkan tetap belajar sesuai dengan cita-cita dan idealisasi awal tentang orang belajar. Bahwa dalam beberapa hal terjadi proses kekeliruan dalam pengambilan keputusan juga diharapkan memungkinkan bagi mahasiswa untuk memperbaikinya.
Menariknya diawal dan pertengahan Hera memberikan tips dan cara yang bisa dipakai oleh mahasiswa dan dosen untuk mengukur perilaku diri.